Masjid Dzul Khulaifah – Bir ‘Ali atau biasa disebut Abyar ‘Ali, yaitu sebuah kawasan pedesaan yang jaraknya dari arah Madinah sekitar ± 12 km, dan 437 km dari arah kota Makkah. Jika dari Madinah jaraknya yang ditempuh hanya 20 menit, sedangkan dari tempat ini untuk menuju ke Makkah membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bus.
Sebenarnya, nama perkampungan ini adalah Dzul Khulaifah, makanya tak heran jika banyak jemaah yang menyebut masjid ini dengan nama lain yaitu Masjid Dzul Khulaifah.
Masjid Dzul Khulaifah Bir ‘Ali
Kemudian mengapa disebut Bir ‘Ali?
Karena dulu Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah menggali beberapa sumur di kawasan ini (kini bekas-bekas galian sumur tersebut sudah tidak tampak atau tidak berbekas) Alhasil, dalam kamus bahasa Arab Bir ‘Ali memiliki arti Sumur Ali, yang mana jamaknya Abyar.
Dzul Khulaifah oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ditetapkan sebagai tempat miqat makani (tempat memulai Ihram haji atau umroh) bagi jemaah umroh atau jemaah haji yang datang dari arah Madinah dan sekitarnya. Di tempat ini dibangun sebuah masjid yang dapat dibilang cukup besar, masjid ini dinamai Masjid asy-Syajarah (Masjid Pohon) Dinamakan demikian, karena ketika melaksanakan haji wada, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berteduh di bawah sebatang pohon yang rindang sebelum memulai Ihramnya. Dengan begitu, di atas tanah tempat tumbuhnya pohon itulah masjid didirikan.
Masjid Dzul Khulaifah merupakan salah satu dari masjid terindah yang ada di Kota Suci Madinah setelah Masjid Nabawi. Di dalam masjid inilah para jemaah yang hendak melaksanakan haji atau umrah melakukan salat sunah Ihram 2 rakaat, untuk selanjutnya memulai ihram umroh atau haji saat akan berangkat menuju Makkah al-Mukarramah. Dengan begitu banyaknya jemaah haji atau Jemaah umroh yang melakukan miqat di sini, membuat Masjid Dzul Khulaifah dilengkapi dengan 512 toilet dan 566 kamar mandi. Beberapa di antaranya dikhususkan untuk jemaah yang memiliki kekurangan fisik. Kebersihan masjid sangat di jaga oleh petugas kebersihan, sehingga seluruh bagian dari masjid ini berbau wangi dan nyaman untuk para jemaah.
Awalnya Masjid Dzul Khulaifah berukuran kecil, namun karena mengalami beberapa kali renovasi kini bangunan masjid menjadi sangat luas dan megah. Keseluruhan luas area masjid sekitar 90.000 m² yang terdiri dari 26.000 m² bangunan masjid, dan 34.000 m² terdiri dari taman, lapangan parkir, dan paviliun. Ukuran masjid yang besar bertujuan agar mampu menampung banyak jamaah umroh atau jamaah haji yang datang.