Siapa yang berkeinginan melakukan Safar dalam rangka melaksanakan haji dan umrah atau keduanya sekaligus, maka sebelum safar dia harus memerhatikan hal ini.
Bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar sebelum melakukan safar. Sebab, dia tidak tahu apakah akan kembali ataukah tidak. Taubat dianjurkan untuk dilakukan setiap waktu. Dalam safar seperti ini, tujuan menaati Allah itu ada tiga: sangatlah penting. Syarat sah taubat
- Menyesali dosa yang telah diperbuat
- Bertekad untuk tidak mengulangi lagi
- Menjauhkan diri dari dosa yang ia telah perbuat.
Syarat ini bila dosanya terjadi antara dia dan Allah, yaitu hak-hak Allah Jika dosa itu dari berkaitan dengan hak-hak manusia, maka taubat tidak akan diterima kecuali dengan mengembalikan hak-hak mereka. Tujuannya, agar mereka memaafkan orang yang ingin taubat dan mengampuni dosanya.
Karena itu, siapa yang mencuri uang, maka harus mengembalikannya atau meminta maaf dari pemiliknya. Siapa yang memukul orang, mencacinya, atau menyakitinya dengan cara apa pun, maka harus meminta kelapangan dan maafnya sehingga orang itu merasa ridha.
Menulis Wasiat hukumnya wajib bagi setiap muslim dalam setiap waktu. Dalam kondisi seperti safar ini tentu sangat wajib. Hal itu berkaitan dengan hak-hak orang yang tidak mempunyai surat-surat atau dokumen yang dapat memperkuatnya, begitu juga yang berkaitan dengan hak-hak Allah yang belum ditunaikan seperti zakat, puasa, dan yang sejenisnya.
Wasiatnya juga bisa berupa wasiat untuk meninggalkan maksiat yang dia tahu biasa dikerjakan oleh keluarganya, menjaga untuk senantiasa mendirikan shalat, atau berwasiat agar tidak melakukan perjalanan dengan kepentingan maksiat. Selain itu, ia perlu mendatangkan saksi atas wasiatnya itu. Wasiat itu dianjurkan dalam perkara-perkara yang tidak wajib.
Memilih safarnya pada hari Kamis jika dia mampu sebagaimana yang dilakukan Nabi, mencari teman yang shalih, berkunjung kepada saudara-saudaranya dan mengaucapkan selamat tinggalkepada mereka, meminta agar mereka mendoakannya dan ia juga mendoakan mereka. laki-laki yang akan
Nabi pernah menyuruh seperti itu kepada seorang safar ke Bahrain. Dianjurkan juga membaca doa-doa safar. Dalam safarnya dia harus membantu saudara-saudaranya yang menemani mereka dan bersikap santun kepada mereka.
Melaksanakan Ibadah Haji atau Umroh dengan harta yang halal. Jika haji dengan harta yang haram, maka sebagian ulama fikih memandang hajinya batal.
Safar – Bacaan Doa Safar
Saat Safar atau Bepergian hendaknya kita menbaca Doa seperti Doa Keluar Rumah, Doa Sewaktu di atas Kendaraan, Doa Saat Kendaraan mulai Bergerak dan Doa Saat Tiba di Tempat Tujuan.
Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
“Bismilaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi”
Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah.
Doa Sewaktu di atas Kendaraan
بِسْمِ اللهِ مَجْرَىْ هاَ وَمُرْسَى هاَ إِنَّ رَبىِّ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
“Bismilaahi majreha wa mursaha inna rabbi la ghafurur rahiim”
Dengan menyebut nama Allah, di waktu berangkat dan berlabuh sesungguhnya Tuhanku benar-benar maha pengampun dan penyanyang.
Doa Sewaktu Kendaraan Mulai Bergerak
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ , أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ . سُبْحاَنَ الَّذِى سَخَّرَ لَناَ هَذاَ وَماَكُنَّا لَهُ مُقْرِيْنِيْنَ وَإِناَّ إِلىَ رَبِّناَ لَمُنْقَلِبُوْنَ
“Bismillahi-rahmanir-rahim. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanal-lazi sakhkhara lana haza wa ma kunna lahu muqrinin. Wa inna ila rabbina lamun qalibun”
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maha Suci Allah yang telah menggerakkan untuk kami kendaraan ini kepada kami padahal kami tiada kuasa menggerakkannya. Dan sesungguhnya hanya kepada Tuhan, kami pasti akan kembali.
Doa Ketika Tiba di Tempat Tujuan
أَللَّـهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهاَ وَخَيْرَ أَهْلِهاَ وَخَيْرَ ماَفِيْهاَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهاَ وَشَرِّ أَهْلِهاَ وَشَرِّ ماَفِيْهاَ
“Allahumma inni as’aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fiha, wa a’uzu bika min syarriha wa syarri ahliha wa syarri ma fiha”
Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya.